cinta
cinta itu sahabat
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan
menjadi seorang saudara dalam kesukaran
sahabat selalu hadir menemani
sahabat yang perhatian
mampu menjadi tempat yang nyaman
dapat menghibur dan bersenda gurau bersama
pandai berbicara, jujur, rendah hati adalah sahabat
walau jujur itu menyakitkan seorang sahabat akan tetap mengatakannya
berani berbalik ke belakang untuk menyadarkan bahwa sahabatnya melakukan kesalahan
cinta itu kamu
cinta itu sahabat
cinta itu perhatian
aku cinta kamu
Selasa, 29 Juli 2014
Minggu, 04 Mei 2014
Bentuk-bentuk Utama Dalam Terapi
1. Terapi Supportive
A. Pengertian
a. Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien
beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk
mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
b. Suatu bentuk terapi
alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik
terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan
hidup terhadap gangguan psikisnya.
B. Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik). Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
·
Menguatkan daya tahan mental yang
dimilikinya
·
Mengembangkan
mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
·
Meningkatkan kemampuan adaptasi
lingkungan (Anonym , 2001)
·
Mengevaluasi situasi kehidupan pasien
saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu
pasien melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan
untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).
C. Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
·
Ventilasi atau kataris
-
Persuasi atau bujukan (persuasion)
·
Sugesti
·
Penjaminan kembali ( reassurance)
-
Bimbingan dan penyuluhan
-
Terapi kerja
-
Hipno-terapi dan narkoterapi
-
Psikoterapi kelompok
-
Terapi prilaku
D. Tujuan dari terapi supportive:
·
Menaikkan fungsi psikologi dan
sosial
·
Menyokong harga dirinya dan
keyakinan dirinya sebanyak mungkin
·
Menyadari realitas,
keterbatasannya, agar dapat diterima
·
Mencegah terjadinya relaps
·
Bertujuan agar penyesuaian baik
·
Mencegah ketergantungan pada
dokter
·
Memindahkan dukungan
profesional kepada keluarga
E. Macam-macam teknik terapi supportive:
1)
Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif
dengan cara memberikan fakta dan interpretasi dalam bidang pendidikan,
pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang kesehatan.
2) Manipulasi lingkungan,
yakni usaha untuk menyelesaikan masalah-masalah emosional klien dengan cara
menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan.
3) Eksternalisasi
perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami
kecemasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat
memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan
kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi
perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi
syair, terapi sosial.
4) Sugesti-prestis, yakni
usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa
daya kritik.
5)
Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada
setiap terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu
ditenangkan dan dihibur. Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan
tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu
tidak rasional atau tidak berdasar.
6) Dorongan dan paksaan,
yakni dengan memberikan ren-’ara’ dan punishment untuk
menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Diantaranya dengan cara
klien diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik,
berusaha menghilangkan atau mengurangi intensitasnya sampai di bawah titik
kritis.
7) Persuasi, yakni
mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai
sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan
kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada
umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi.
8) Pengakuan dan penyaluran,
yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk
mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan
penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan
(katarsis).
9) Terapi kelompok pemberi
inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis
2.
Terapi Reeducative
A.
Pengertian
Untuk mencapai
pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam
sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.
Membangkitkan pengertian
pada penderita tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya,yang terutama
terletak dalam alam sadarnya.terapi ini lebih banyak menempatkan konflik
konflik alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali,
memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi-potensi
kreatif yang ada.
B.
Contoh terapi reedukatif:
Terapi Manusia : Terapi untuk kepentingan individu
Terapi kelompok : Terapi untuk kepentingan kelompok
Terapi Keluarga : Berkaitan tentang relasi terdekat
3. Terapi Reconstructive
A. Pengertian
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang
letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas
daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan
pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
B. Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa Freud dan Psikoanalisa non Freud psikoterapi yang berorientasi
kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi,
hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1.
Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan
psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali,
bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan
membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara
psikoterapi reduktif antara lain :
-
Terapi hubungan antar manusi
(relationship therapy)
-
Terapi sikap (attitude therapy)
-
Terapi wawancara ( interview therapy)
-
Analisan dan sinthesa yang distributif
(terapi psikobiologik Adolf meyer)
-
Konseling terapetik
-
Terai case work
-
Reconditioning
-
Terapi kelompok yang reduktif
-
Terapi somatic
4. Terapi Reconstructive
A. Pengertian
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui
teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada
transfersi atau lebih mudahnya Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan
usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
B. Tujuan terapi reconstructive:
Perombakan radikal
daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri
yang lebih efisien,akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan
emosional dengandilahirkannya potensi adaptif baru
C. Cara atau pendekatan:
Psikoanalisis klasik dan
Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.),
psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
Sumber :
Minggu, 13 April 2014
Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
Sebelum kita melihat perbedaan konseling dengan psikoterapi ada baiknya
kita melihat definisi konseling dan psikoterapi terlebih dahulu.
A.
Konseling
Secara
Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya“dengan” atau
bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami”. Sedangkan dalam
Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang
berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”. Berdasarkan sumber lain konseling
berarti ‘counsel’ (dari bahasa Latin): ‘counselium’ : ”bersama” atau ”bicara bersama”. Konseling juga mengadung arti pembicaraan antara konselor (counselor)
dengan seseorang atau beberapa klien (counselee).
Berikut ini adalah pendapat
dari para ahli tentang konseling:
1.
C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa
konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang
terapis dengan satu atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode
psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam
upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam upaya
meningkatkan kesehatan mental konseli. Bila definisi ini dikaji lebih jauh,
maka beberapa ciri-cirinya yang menonjol akan terlihat : (1) merupakan suatu
proses, (2) bisa dilakukan dengan satu atau lebih konseli, (3) konselor harus
dipersiapkan secara professional, dan (4) hubungan antar pribadi yang
andalannya adalah upaya bersama.
2.
Edwin C. Lewis (1970) mengemukakan bahwa
konseling adalah suatu proses dimana orang bermasalah (konseli) dibantu secara
pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi
dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan
reaksi-reaksi yang merangsang konseli untuk mengembangkan perilaku-perilaku
yang memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan
lingkungannya. Definisi ini juga melihat konseling sebagai suatu proses yang
melibatkan interaksi antara konselor dan konseli dalam suatu upaya bersama agar
lebih efektif dalam berhubungan dengna dirinya dan lingkungannya.
3.
Konseling berarti, interaksi yang(a) terjadi
antara dua orang individu, masing – masing disebut konselor dan klien; (b)
terjadi dalam suasana yang professional, (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat
untuk memudahkan perubahan – perubahan dalam tingkah laku klien. (Popinsky
& Pepinsky, dalam Shertzer & Stone,1974).
4.
Konseling merupakan suatu proses dimana
konselor membantu konseling membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta
– fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana atau penyesuaian – penyesuaian
yang perlu dibuat. (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974).
5.
Konseling merupakan suatu proses untuk
membantu individu mengatasi hambatan – hambatan perkembangan dirinya dan untuk
mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses
tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Division
of Conseling Psychology).
6.
Suatu pertemuan langsung dengan individu yang
ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya
secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel,1956).
7.
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan
individu untuk mengungkapkan kebutuhan – kebutuhan, motivasi dan potensi –
potensi yang unik dari individu dan
membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.
(Berdnard & Fullmer ,1969)
8.
Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ),
menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan
secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah
sikap dan tingkah lakunya.
9.
Gibson ( 1985 ) menyatakan bahwa konseling
adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada
pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
10.
Pepinsky dan Pepinsky (1954) menyatakan suatu
hubungan yang bebas dan berstruktur yang membiarkan klien memperoleh pengertian
sendiri yang membimbingnya untuk menentukan langkah-langkah positif ke arah
orientasi baru.
11.
Smith (1955) suatu proses yang terjadi dalam
hubungan pribadi antara seseorang yang mengalami kesulitan dengan seorang yang
profesional yang latihan dan pengalamannya mungkin dapat dipergunakan untuk
membantu orang lain mampu memecahkan persoalan pribadi.
12.
Blocher (1966) konseling merupakan membantu
seseorang agar menyadari reaksi-reaksi pribadi terhadap pengaruh perilaku dari
lingkungan dan membantu seseorang membentuk makna dari perilakunya.
Konseling
juga membantu klien membentuk dan memperjelas rangkaian dari tujuan dan
nilai-nilai untuk perilaku selanjutnya.
13.
Ivey dan Simek-Downing (1980) : memberikan
alternatif, membantu klien dalam melepaskan dan merombak pola-pola lama,memungkinkan
melakukan proses pengambilan keputusan dan menemukan pemecahan-pemecahan yang
tepat terhadap masalah.
14.
Eisenberg (1983) menyampaikan bahwa menambah
kekuatan pada klien untuk menghadapi, untuk mengikuti aktivitas yang mengarah
ke kemajuan dan untuk menentukan sesuatu keputusan. Konseling membantu klien
agar mampu menguasai masalah yang segera dihadapi dan yang mungkin terjadi pada
waktu yang akan datang.
15.
Menurut Good (1945) konseling adalah bantuan
perorangan dan pribadi kepada mereka yang menghadapi masalah pribadi,
pendidikan, kejuruan pada mana semua faktor yang penting dipelajari dan
dianalisis, dicari jalan keluarnya, acap kali dengan bantuan ahli yang khusus,
sumber-sumber yang ada di sekolah dan masyarakat dan wawancara pribadi untuk mengajar klien
memutuskan sendiri.
B.
Definisi
Psikoterapi
Kata psikoterapi terdiri dari
dua kata psiko dan terapi. Psyche
artinya mind / jiwa sedangkan therapy
artinya merawat, mengobati, menyembuhkan.
Banyak definisi yang
dikemukakan oleh para ahli. Antara lain yaitu bahwa psikoterapi adalah terapi
atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang
yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional
dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau
menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain
yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan
teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, talking cures telah digunakan orang sejak berabad yang lalu.
Misalnya, Soranus dari Ephesus, seorang dokter pada abad pertama Masehi,
menggunakan percakapan atau pembicaraan untuk pasien-pasiennya dan mengubah
ide-ide yang irasional dari pasien depresi. Kini, dalam terapi kognitif (salah
satu jenis psikoterapi), terapis menelusuri cara berpikir yang irasional pada
pasien-pasien depresi dan membimbing mereka agar kemudian dapat mengatasinya
sendiri.
Bermula dari Sigmund Freud,
pada akhir abad ke-sembilanbelas, yang memaparkan teori psikoanalisisnya,
psikoterapi kian berkembang hingga kini. Teknik dan metode yang dicetuskan oleh
Freud dapat dikatakan merupakan dasar dari psikoterapi, yang tampaknya, dalam
praktek sehari-hari masih tetap digunakan sebagai dasar, apa pun teori yang
dianut atau menjadi landasan atau pegangan bagi seseorang yang melakukan
psikoterapi.
Ada beberapa pengertian lain
psikoterapi dari Wohlberg dan Corsini.
Menurut Wohlberg, psikoterapi adalah pengobatan dengan cara psikologis dari
masalah yang bersifat emosional di mana seseorang terlatih sengaja membangun
hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan:
- Menghapus,
mengubah atau menghambat gejala
- Yang
terganggu pola mediasi perilaku
- Meningkatkan
pertumbuhan kepribadian yang positif dan pengembangan.
Sedangkan
menurut Corsini (1989), psikoterapi adalah proses interaksi formal 2 pihak (2 orang
atau lebih), bertujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distres)
pada salah 1 pihak karena tidak berfungsinya atau ketidakmampuan pada fungsi
kognitif, afeksi atau perilaku, dengan terapis berusaha mengembangkan
memelihara atau mengubahnya dengan menggunakan metode-metode sesuai pengetahuan
dan skill, serta bersifat profesional
dan legal.
Menurut
Watson dan Morse psikoterapi dirumuskan sebagai bentuk khusus dari interaksi
antara dua orang, pasien dan terapis, pada
mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan
terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu
pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalamn kehidupan dengan
mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.
Sumber:
Gunarsa,
Singgih D. 2011. Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta : Libri.
http://moethya26.wordpress.com/2012/03/16/psikoterapi/
COUNSELING IS A PROCESS INVOLVING A RELATIONSHIP BETWEEN TWO PEOPLE
WHO ARE METTING SO THAT ONE PERSON CAN HELP THE OTHER TO RESOLVE A PROBLEM. ONE
OF THE PEOPLE, BY VIRTUE OF HIS OR HER TRAINING, IS THE COUNSELOR, THE PERSON
RECEIVING THE HELP IS THE CLIENT.
THE TERM COUNSELOR AND CLIENT, WHICH ARE VIEWED BY SOME AS
DEHUMANIZING, MY BE REPLACED BY WORD SUCH HELPER AND HELPEE, CHILD, ADOLESCENT,
OR PERSON.
Konseling
adalah suatu proses yang melibatkan hubungan antara dua orang yang sedang
bertemu, dimana seseorang membantu yang lain untuk memecahkan suatu masalah.
Salah seorang yang telah mendapat pelatihan disebut konselor dan seorang yang
menerima bantuan adalah klien. Istlah konselor dan klien, dipandang oleh
beberapa orang sebagai dehumansasi (penurunan harkat manusia) sehingga diganti
dengan istilah pemberi bantuan dan penerima bantuan, anak, remaja, atau orang.
COMPARISON OF COUNSELING & PSYCHIOTERAPY COUNSELING
|
PSYCHOTHERAPY
|
FOR
THE CHILDREN
|
FOR
THE PATIENT
|
THE
LESS SEIROUSLY DISTURBED
|
THE
MORE SERIOUSLY DISTRURBED
|
VOCATIONAL,
EDUCATIONAL, AND DECISION MAKING PROBLEMS
|
PERSONALITY
PROBLEM
|
PREVENTIVE
& DEVELOPMENTAL CONSERN
|
REMEDIAL
CONCERN
|
EDUCATIONAL
& NONMEDICAL SETTING
|
MEDICAL
SETTING
|
COUNCIOUS
CONSERN
|
UNCONCIOUS
CONSERN
|
TEACHING
METHODS
|
HEALING
METHODS
|
Adanya pengertian & konsep yang tumpang tindih
antara psikoterapi & konseling yang sulit dihindari, maka dewasa ini kedua
istilah ini seringkali muncul bersama.
Namun secara umum, persamaan & perbedaannya
dapat dilihat sebagai berikut :
Persamaan :
-
dasar : teori, metode dan data ilmiah yang telah dikaji secara empirik
(observasi, wawancara, test, teori-teori)
-
teknik-teknik ilmiah : pembicaraan, latihan-latihan
-
aturan : biaya, waktu, tempat, alat-alat
Perbedaan
Konseling
|
Psikoterapi
|
< intensif
|
> intensif
|
Preventif
|
Kuratif / reapartif
|
Fokus : edukasi, vocational,
perkembangan
|
Fokus : remedial
|
Setting : sekolah, industri,
social work,
|
Setting : rumah sakit,
klinik, praktek pribadi,
|
Jumlah intervensi <
|
Jumlah intervensi >
|
Supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
|
Penekanan “disfungsi” /
masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Corsini :
Teknik-tekn.ik atau proses-proses secara kualitatif
sama, tetapi secara kuantitatif berbeda
Persentase waktu yang digunakan
oleh konselor dan
psikoterapis dalam aktivitas profesionalnya :
Proses
|
Konseling (%)
|
Psikoterapi (%)
|
listening
|
20
|
60
|
questioning
|
15
|
10
|
evaluating
|
5
|
5
|
interpreting
|
1
|
3
|
supporting
|
5
|
10
|
explaining
|
15
|
5
|
informing
|
20
|
3
|
advising
|
10
|
3
|
ordering
|
9
|
1
|
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195505161981011-MUSYAFAK_ASSYARI/Konseling_ABK/PROSES_KONSELING.pdf.
Langganan:
Postingan (Atom)