-
Pengertian dan Jenis-jenis Koping
Koping termasuk konsep sentral
dalam memahami kesehatan mental. Koping berasal dari kata coping yang bermakna harfiah pengatasan/ penanggulangan (to cope with = mengatasi,menanggulangi). Namun karena istilah coping merupakan
istilah yang sudah jamak dalam Psikologi serta memiliki makna yang kaya, maka
penggunaan istilah tersebut dipertahankan dan langsung diserap ke dalam bahasa
Indonesia untuk membantu memahami bahwa coping (koping) tidak sesederhana makna
harafiah nya saja. Koping sering disamakan dengan adjustment (penyesuaian diri). Koping juga sering dimaknai sebagai
cara untuk memecahkan masalah (problem solving).
Pengertian
koping memang dekat dengan kedua istilah diatas, namun sebennarnya agak
berbeda. Pemahaman adjustment
biasanya merujuk pada penyesuaian diri dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Pemecahan
masalah lebih mengarah pada proses kognitif dan persoalan yang juga bersifat
kognitif. Koping itu sendiri dimaknai sebagai apa yang dilakukan oleh individu
untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu
tantangan/luka/kehilangan/ancaman. Jadi, koping lebih mengarah pada yang orang
lakukan untuk mengatasi tuntutan-tuntutan yang penuh tekanan atau yang
membangkitkan emosi. Atau dengan kata lain, koping adalah bagaimana reaksi
orang ketika menghadapi stres/tekanan.
Kaitan koping dengan mekanisme
pertahanan diri (defence mechanism)
ada ahli yang melihat defence mechanism
sebagai salah satu jenis koping (Lazarus,1976). Ahli lain melihat antara koping
da mekaisme pertahanan diri sebagai dua hal yang berbeda (Harber & Runyon,
1984).
Lazarus membagi koping menjadi
2 jenis, yaitu :
1.
Tindakan Langsung (Direct Action)
Koping jenis ini adalah setiap usaha
tingkah laku yang dijalankan oleh individu untuk mengatasi kesakitan atau luka,
ancaman atau tantangan dengan cara mengubah hubungan yang bermasalah dengan
lingkungan. Individu menjalankan koping jenis direct action atau tindakan langsung bila dia melakukan perubahan
posisi terhadap masalah yang dihadapi.
Ada
4 macam koping jenis tindakan langsung:
a.
Mempersiapkan diri
untuk menghadapi luka.
Individu
melakukan langkah aktif dan antisipatif (beraksi) untuk menghilangkan atau
mengurangi bahaya dengan cara menempatkan diri secara langsung pada keadaan
yang mengancam dan melakukan aksi yang sesuai dengan bahaya tersebut. Misalnya,
dalam rangka menghadapi ujian, Tono lalu mempersiapkan diri dengan mulai
belajar sedikit demi sedikit tiap-tiap mata kuliah yang diambilnya, sebulan
sebelum ujian dimulai. Ini dia lakukan supaya prestasinya lebih baik dibanding
dengan semester sebelumnya, karena dia hanya mempersiapkan diri menjelang ujian
saja. Contoh dari koping jenis ini lainnya adalah imunisasi. Imunisasi
merupakan tindakan yang dilakukan oleh orang tua supaya anak mereka menjadi
lebih kebal terhadap kemungkinan mengalami penyakit tertentu.
b.
Agresi.
Agresi adalah tindakan yang dilakukan oleh
individu dengan menyerang agen yang dinilai mengancam atau akan melukai. Agresi
dilakukan bila individu merasa/menilai dirinya lebih kuat/berkuasa terhadap
agen yang mengancam tersebut. Misalnya, tindakan penggusuran yang dilakukan
oleh pemerintah Jakarta terhadap penduduk yang berada dipemukiman kumuh.
Tindakan tersebut tergolong ke dalam agresi, dan tindakan tersebut bisa
dilakukan karena pemerintah memiliki kekuasaan yang lebih besar dibanding
dengan penduduk setempat yang digusur.
c.
Penghindaran (Avoidance)
Tindakan
ini terjadib bila agen yang mengancam dinilai lebih berkuasa dan berbahaya
sehingga individu memilih cara menghindari atau melarikan diri dari situasi yang
mengancam tersebut. Misalnya, penduduk yang melarikan diri dari rumah-rumah
mereka karena takut akan menjadi korban pada daerah-daerah konflik seperti
Aceh.
d.
Apati
Jenis
koping ini merupakan pola orang yang putus asa.
Apati dilakukan dengan cara individu yang bersangkutan tidak bergerak
dan menerima begitu aja agen yang melukai dan tidak ada usaha apa-apa untuk
melawan ataupun melarikan diri dari situasi yang mengancam tersebut. Misalnya,
pada kerusuhan Mei. Orang-orang China yang menjadi korban umumnya tutup mulut,
tidak melawan dan berlaku pasrah terhadap kejadian biadab yang menimpa mereka.
-
Jenis-jenis
koping yang konstruktif atau positif (sehat)
Harber & Runyon (1984) menyebutkan jenis
jenis koping yang dianggap konstruktif, yaitu:
1. Penalaran (Reasoning)
Yaitu penggunaan
kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam alternatif pemecahan
masalah dan kemudian memilih salahb satu alternatif yang dianggap paling
menguntungkan. Individu secara sadar mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan berkaitan dengan persoalan yang dihadapi, kemudian membuat
alternatif-alternatif pemecahannya, kemudian memilih alternatif yang paling
menguntungkan dimana resiko kerugiannya paling kecil dan keuntungan yang
diperoleh paling besar.
2. Objektifitas
Yaitu kemampuan
untuk membedakan antara komponeN-komponen emosional dan logis dalam pemikiran,
penalaran maupun tingkah laku.
3. Konsentrasi
Yaitu kemampuan
untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi.
4. Humor
Yaitu kemampuan
utnuk melihat segi yang lucu dari persoalan yang sedang dihadapi, sehingga
perspektif persoalan tersebut menjadi lebih luas, terang dan tidak dirasa
sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan humor.
5. Supresi
Yaitu kemampuan
untuk menakan reaksi yang mendadak terhadap situasi yang ada sehingga
memberikan cukup waktu untuk lebih menyadari dan memberikan reaksi yag lebih
konstruktif.
6. Toleransi kedwiartian atau ambiguitas
Yaitu kemampuan
untuk memahami bahwa banyak hal dalam kehidupan yang bersifat tidak jelas dan
oleh karenanya perlu memberikan ruang bagi ketidakjelasan tersebut.
7. Empati
Yaitu kemampuan
untuk melihat sesuatu dari pendangan orang lain. Empati juga mencakup kemampuan
untuk menghayati dan merasakan apa yang dihayati dan dirasakan oleh orang lain.
APA (1994) yang menerbitkan DSM-IV
juga menyebutkan sejumlah koping yang sehat yang merupakan bentuk penyesuaian
diri yang paling tinggi dan oaling baik (high
adaptivr level) dibandingkan dengan jenis bkoping lainnya. Selain supresi,
sublimasi, dan humor seperti yang telah disebutkan dimuka, jenis koping yang
sehat lainnya adalah:
1. Antisipasi
Antisipasi berkaitan dengan kesiapan mental individu untuk menerima suatu
perangsang. Ketika individu berhadap dengan konflik-konflik emosional atau
pemicu stres baik dari dalam maupun dari luar, dia mampu mengantisipasi
akibat-akibat dari konflik atau stres tersebut dengan cara menyediakan
alternatif respon atau solusi yang paling sesuai.
2. Afiliasi
Afiliasi berhubungan
dengan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain dan
bersahabat dengan mereka. Afiliasi membantu individu pada saat menghadapi
konflik baik dari dalam dan luar, dia mampu mencari sumber- sumber dari orang
lain untuk mendapatkan dukungan dan pertolongan.
3. Altruisme
Altruisme merupakan
salah satu bentuk koping dengan cara mementingkan kepentingan orang lain.
Konflik-konflik yang memicu timbulnya stres baik dari dalam maupun dari luar
diri dialihkan dengan melakukan pengabdian pada kebutuhan orang lain.
4. Penegasan diri (self
assertion)
Individu berhadapan
dengan konflik emosional yang menjadi pemicu stres dengan cara mengekspresikan
perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara lengsung tetapi dengan cara
yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain.
5. Pengamatan diri (Self
observation)
Pengamatan diri
sejajar dengan introspeksi, yaitu individu melakukan pengujian secara objektif
proses-proses kesadaran diri atau mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku,
motif, ciri, sifat sendiri, dan seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai
diri sendiri yang semakin mendalam.
2. Peredaan atau
peringanan (Palliation)
Jenis koping ini
mengacu pada mengurangi/menghilangkan/ menoleransi tekanan-tekanan
kebutuhan/fisik, motorik atau gambaran afeksi dari tekanan emosi yang
dibangkitkan oleh lingkungan yang bermasalah.Ada 2 macam koping jenis
peredaran/palliation :
a. Diarahkan Pada
Gejala (Sympton Directed Modes)
Macam koping ini
digunakan bila gangguan gejala-gejala gangguan muncul dari diri individu,
kemudian individu melakukan tindakan dengan cara mengurangi gangguan yang
berhubungan dengan emosi-emosi yang disebabkan oleh tekanan atau ancaman
tersebut.
b. Cara Intrapsikis
(Intrapsychic Modes)
Koping jenis peredaran
dengan cara intrapsikis adalah dengan cara-cara yang menggunakan perlengkapan
psikologis kita, yang biasa dikenal dengan istilah Defense mechanism (mekanisme
pertahanan diri).
Sumber:
Siswanto. 2007. Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Yogyakarta:
Andi Sunaryo.
2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar